Cara Menghitung TKDN
Bekerja membutuhkan otak cemerlang untuk mempelajari banyak hal salah satunya cara menghitung TKDN. Perhitungan TKDN menjadi hal yang penting terutama jika barang atau jasa yang perusahaan Anda geluti masuk ke dalam daftarnya. Lantas, tahukah Anda bagaimana cara menghitung Tingkat Komponen Dalam Negeri?
Bagaimana Cara Menghitung TKDN Dengan Benar?
TKDN bukanlah jenis bahan pembelajaran yang mudah dan menyenangkan terutama jika dahulu Anda tidak menyukai pelajaran matematika. Sebelum lanjut pada rumus perhitungan nilai TKDN, cermati terlebih dahulu hal menarik seputar perhitungan TKDN berikut ini:
- Material atau Bahan Baku
Nilai TKDN berkiblat pada perbandingan antara 3 variabel. Pertama adalah biaya komponen dalam negeri selanjutnya adalah biaya komponen luar negeri dan terakhir jumlah biaya komponen. Bicara mengenai komponen dalam negeri kita langsung teringat dengan material atau bahan baku.
Sebagai perusahaan penyedia barang, Anda wajib mengetahui asal mulai material atau bahan baku tersebut. Apakah berasal dari dalam negeri atau justru impor dari negara lain?
- Alat atau Fasilitas Kerja
Sama seperti sebelumnya, nilai TKDN juga mengacu pada pemanfaatan alat maupun fasilitas kerja. Perusahaan wajib menginformasikan apa saja peralatan yang mereka gunakan termasuk spesifikasi dan asal negaranya.
Makin banyak alat atau fasilitas kerja yang perusahaan Anda gunakan alhasil makin banyak pula data yang harus terinput. Usahakan agar tidak ada data yang tertinggal untuk menghindari revisi berkas permohonan ketika Anda mengajukan sertifikasi TKDN.
- Tenaga Kerja
Dan variabel terakhir adalah tenaga kerja yang perusahaan kerjakan. Beda kewarganegaraan bisa jadi membedakan perhitungan biaya komponen dalam negeri. Sudah menjadi tanggung jawab perusahaan untuk mengetahui berapa jumlah tenaga kerja asing yang mereka pekerjakan.
Jenis-Jenis Barang Konstruksi & Bangunan Kena TKDN
Mempelajari bagaimana cara menghitung nilai TKDN bukanlah pekerjaan mudah. Banyak produk yang harus Anda hitung satu per satu sehingga menghasilkan persentase nilai TKDN terakhir. Agar Anda semakin semangat mempelajari TKDN simak beberapa barang konstruksi dan bangunan yang wajib sertifikasi TKDN di bawah ini:
- Aspal
Aspal merupakan salah satu produk konstruksi yang amat pemerintah butuhkan guna memperbaiki akses jalan raya. Tanpa aspal kendaraan tidak bisa melaju dengan baik dan lancar. Tahukah Anda berapa nilai capaian TKDN terhadap produk konstruksi ini?
Jumlah capaian nilai TKDN-nya yakni 24,47%-96,21%. Perusahaan yang bergerak dalam sektor bangunan dan konstruksi kemudian memproduksi aspal maka wajib memiliki nilai TKDN dengan rentang persentase tersebut. Bila TKDN masih kurang dari nilai capaiannya secara otomatis perusahaan Anda tidak bisa memperoleh sertifikasi TKDN.
- Pagar Pembatas
Setelah mempelajari cara menghitung TKDN terlengkap Anda mulai mengetahui bagaimana tingkat kesulitannya. Meski sulit, perhitungan TKDN wajib Anda teruskan guna mengikuti ketentuan hukum dan pemerintahan. Capaian nilai TKDN untuk produk pagar pembatas mulai dari 50,33%-58,46%.
- Beton
Pembangunan fasilitas umum dan pribadi terbiasa menggunakan beragam bahan baku salah satunya beton. Beton membuat kerangka bangunan menjadi lebih kokoh dan kuat. Siapa yang menyangka jika produk ini juga termasuk TKDN dengan nilai capaian 56,64%-93,34%.
- Semen
Sama seperti beton, pemanfaatan semen juga sangat penting bahkan wajib adanya. Indonesia memiliki beberapa brand semen yang hingga kini masih sangat populer. Nilai capaian rekapitulasi TKDN produk ini mulai dari 64,76%-98,96%. Perolehan nilainya bukan hanya berasal dari satu perusahaan tapi puluhan.
Produk bangunan dan konstruksi masih banyak tidak hanya meliputi keempat produk sebelumnya. Apa pun jenis produk yang perusahaan Anda hasilkan pastikan sudah mempelajari cara menghitung TKDN yang baik dan benar.
Baca Juga : WIUP dan IUP
INFO LEBIH DETAIL UNTUK PEMBUATAN DAN PERPANJANGAN BISA MENGHUBUNGI KAMI :
CALL / WA : +62811-1280-843 Catur Iswanto
Email : info@konsultanindustri.com