Apa itu nilai BMP? Pertanyaan ini pasti sering muncul dalam benak para pelaku bisnis baru. Informasi seputar BMP ini sebenarnya berkaitan erat dengan TKDN. Oleh sebab itu, sebelum memahami penjelasan dari nilai BMP sebaiknya pahami dulu apa itu TKDN.
Apa Itu Nilai BMP dan TKDN? Ini Penjelasannya
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai BMP, pahami terlebih dahulu pengertian dari TKDN. TKDN merupakan singkatan dari Tingkatan Komponen Dalam Negeri. Ini merupakan kebijakan untuk melihat nilai dalam negeri pada barang, jasa, atau keduanya.
Jadi, TKDN adalah program Kemenperin yang menghitung apakah produk atau jasa milik suatu perusahaan memiliki nilai yang sudah ditetapkan. Pada proses penghitungannya, ada istilah lain yang sering muncul, yaitu BMP. Lantas, apa itu nilai BMP dan penjelasannya?
BMP merupakan nilai penghargaan bagi perusahaan yang melakukan investasi kepada Indonesia. Cara investasinya adalah dengan pemberdayaan UMKM melalui kemitraan, pemeliharaan keselamatan kerja, lingkungan kerja, dll.
Jadi, setiap perusahaan memiliki nilai BMP yang berbeda-beda sesuai dengan bagaimana mereka menjalankannya. Nilai BMP memiliki pengaruh paling signifikan terhadap nilai TKDN. Oleh sebab itu, sangat penting untuk ikut berpartisipasi dalam hal ini.
Partisipasi yang bisa perusahaan lakukan adalah dengan meningkatkan CRS, pemberdayaan UMKM, fasilitas pelayanan purnajual, dll. Hal-hal inilah yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya nilai BMP.
Semakin besar nilai BMP sebuah perusahaan, maka semakin besar juga potensi nilai TKDN untuk mencapai rata-rata. Lantas, sebenarnya apakah nilai TKDN ini penting bagi perusahaan? Jawabannya tentu sangat penting.
Sebab, kini pemerintah membuat kebijakan dan syarat baru untuk pengadaan barang dan jasa. Pengadaan barang dan jasa tidak bisa terlaksana tanpa adanya sertifikat TKDN. Oleh sebab itu, semua perusahaan pada sektor industri mana pun sebaiknya memiliki sertifikasi TKDN.
Lingkup Penilaian BMP
Setelah mengetahui apa itu nilai BMP dan fungsinya, kini Anda juga harus mengetahui bagaimana proses penilaian BMP. Secara keseluruhan, BMP mengambil persentase maksimal 15% dalam penilaian TKDN.
Bobot 15% ini terbagi lagi ke dalam beberapa bagian. Dalam penilaian BMP, ada kriteria dan indikator yang menjadi penentu. Kriteria atau indikator ini terbagi ke dalam 4 lingkup sebagai berikut:
1. Pemeliharaan K3L
K3L merupakan singkatan dari kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan. Ini merupakan salah satu indikator terpenting dalam penilaian BMP. Lalu bagaimana penilaiannya?
Penilaian K3L sebuah perusahaan dapat terlihat dari kepemilikan sertifikat seperti OHSAS dan ISO dari dalam atau luar negeri. Penilaian K3L mengambil bagian persentase maksimal 20% dari total keseluruhan.
2. Pemberdayaan UMKM dan Koperasi Kecil
Indikator penilaian pada bagian ini terlihat dari kemitraan terhadap berbagai UMKM dan koperasi kecil. Bobotnya dapat ternilai dari jumlah pengeluaran untuk UMKM dan koperasi kecil selama 1 tahun terakhir.
Penilaian pada bagian ini memiliki andil paling besar dari total keseluruhan nilai BMP. Jadi, bobotnya sebesar 5% setiap kelipatan 500 juta rupiah. Sedangkan, bobot maksimum pada bagian ini adalah 30% dari total nilai BMP.
3. Fasilitas Pelayanan Purna Jual
Fasilitas pelayanan purnajual dapat terlihat dari biaya investasi yang perusahaan keluarkan. Biaya investasi ini bisa berupa bangunan, tanah, kendaraan, biaya pendidikan, dll. Bobotnya 5% setiap kelipatan 1 milyar, dengan maksimal 20% dari total BMP.
4. Pemberdayaan Masyarakat
Pada bagian ini, proses penilaian terlihat dari jumlah pengeluaran yang perusahaan keluarkan untuk pemberdayaan masyarakat dan lingkungan sekitar (CSR). Bagian ini mengambil persentase 3% tiap kelipatan 250 juta rupiah, maksimal 30% dari total BMP.
Kini Anda sudah paham mengenai TKDN dan juga BMP. Setelah tahu apa itu nilai BMP, saatnya untuk segera mengurus sertifikasi TKDN milik Anda.
MORE DETAIL INFO FOR TKDN CERTIFICATE PLEASE CALL US :
CALL / WA : +62811-1280-843 Devi
Email : info@konsultanindustri.com