Saat ini, sertifikat TKDN menjadi salah hal yang penting bagi suatu perusahaan. Pasalnya, sertifikat TKDN menjadi salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas dalam negeri. Hal tersebut tak lepas dari fakta bahwa banyak perusahaan Indonesia yang melakukan impor barang dari luar negeri. TKDN merupakan singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri. Sertifikat TKDN dapat menjelaskan besaran kandungan komposisi barang dalam negeri pada barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tertentu. Sertifikat TKDN ini memiliki peranan yang cukup besar, sehingga perusahaan harus paham dengan cara mendapatkan sertifikat TKDN yang benar.
Selain bagaimana cara mendapatkan sertifikat TKDN, terdapat beberapa hal lain mengenai sertifikat TKDN. Anda bisa menyimak informasi lengkapnya yang sudah kami siapkan berikut ini.
Cara Mendapatkan Sertifikat TKDN Terbaru
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengajukan proses sertifikasi TKDN ini. Berikut ini cara mendapatkan sertifikat TKDN yang mudah untuk kebutuhan perusahaan Anda.
1. Proses Pengajuan Sertifikasi ke Lembaga Independen
Langkah awal yang harus dilakukan adalah, dengan mengajukan sertifikasi ke lembaga independen berwenang sudah ditunjuk oleh pemerintah. Selain itu, Anda bisa didampingi oleh pihak konsultan untuk perhitungan TKDN.
2. Lembaga Menerima dan Melakukan Proses Verifikasi
Setelah proses pengajuan, selanjutnya lembaga independen yang sudah ditunjuk oleh pemerintah, akan melakukan proses verifikasi berkas yang sudah diajukan dengan seksama. Jika dirasa terdapat berkas yang kurang lengkap, maka pihak perusahaan harus merevisinya, sementara berkas yang lolos akan lanjut ke tahap survey lapangan.
3. Proses Survey Lapangan
Proses survey lapangan dilakukan agar mengetahui berapa bobot nilai TKDN barang, jasa, atau gabungan barang dan jasa dari perusahaan Anda. Proses ini akan menentukan, apakah perusahaan Anda bisa sudah memenuhi capaian TKDN atau belum.
4. Pembuatan Laporan Hasil Survey Lapangan
Tahap selanjutnya dari cara mendapatkan sertifikat TKDN, adalah proses pembuatan laporan yang didapatkan ketika survey lapangan dan dilakukan oleh pejabat yang berwenang. Proses ini akan menjadi titik awal dari proses penerbitan atau penolakan sertifikasi TKDN.
5. Input Draft TKDN
Selain membuat laporan, pejabat yang berwenang juga melakukan proses draft TKDN yang dilakukan secara online. Proses ini tertulis dengan jelas pada pedoman penerbitan sertifikasi TKDN, sehingga harus dilakukan oleh pejabat yang berwenang.
6. Presentasi dengan Lembaga serta Pusat P3DN
Proses selanjutnya adalah presentasi dan rapat yang dilakukan dengan beberapa pihak terkait, yaitu dengan lembaga dan pusat P3DN. Hal ini dilakukan agar keputusan diterima atau penolakan terhadap sertifikasi TKDN ini terasa lebih adil bagi semua pihak, terutama bagi perusahaan yang mengajukan.
7. Pengesahan dan Proses Cetak TKDN
Setelah hasil keputusan sudah diumumkan melalui rapat yang dihadiri oleh semua pihak yang bersangkutan, maka proses selanjutnya adalah proses pengesahan dan cetak TKDN. Adapun lembaga yang berwenang dalam mengesahkan dan mencetak sertifikat TKDN adalah P3DN.
8. Proses Penyerahan Sertifikat ke Lembaga Surveyor
Selanjutnya, sertifikat TKDN yang sudah disahkan dan dicetak akan diserahkan ke lembaga surveyor yang berwenang. Proses ini dilakukan oleh P3DN ke lembaga surveyor tersebut.
9. Penyerahan TKDN ke Perusahaan
Cara mendapatkan sertifikat TKDN selanjutnya, adalah pihak lembaga surveyor akan menjalankan skema terakhir dari penerbitan sertifikat TKDN, dengan menyerahkan sertifikatnya ke pihak pemohon yaitu perusahaan.
Peraturan dan Dasar Hukum TKDN
Seperti yang sudah diketahui bahwa TKDN adalah proses untuk menghitung besaran atau presentasi dari komponen dalam negeri yang terdapat dalam produk atau jasa dari perusahaan tertentu. Saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya untuk mengajak pelaku industri dalam memperbesar tingkat TKDN. Oleh karena itu, penting untuk mengurus sertifikasi TKDN ini.
Penerapan TKDN ini telah diatur oleh pemerintah melalui beberapa peraturan dan dasar hukum yang berlaku. Peraturan yang membahas mengenai TKDN ini adalah :
- Permen Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011 yang membahas tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri.
- Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 yang membahas tentang Pemberdayaan Industri.
- Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2018 yang membahas tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri.
- UU Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian.
- UU Nomor 2 Tahun 2017 yang membahas tentang Jasa Konstruksi.
- UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
- Keputusan Presiden RI Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah beserta perubahannya.
- Pasal 85, 86, 87, dan 88 UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
- Permen Perindustrian Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
- Permenprin Nomor 54 Tahun 2012 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Itulah beberapa peraturan yang mendasari adanya sertifikat dan penghitungan TKDN bagi perusahaan di negara Indonesia. Dengan berbagai peraturan dan dasar hukum mengenai TKDN ini, maka penting bagi perusahaan untuk mengurus sertifikat TKDN.
Sektor Penerapan TKDN
Peraturan TKDN ini diterapkan di berbagai sektor bisnis yang ada di Indonesia. Sektor tersebut wajib untuk memiliki sertifikat TKDN dan harus memenuhi persentase yang telah ditetapkan. Apa saja sektor bisnis yang menjadi prioritas dalam penerapan TKDN? Inilah daftar sektor prioritas penerapan TKDN tersebut.
- Perusahaan Bidang Industri Alat Kesehatan, dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 60%.
- Perusahaan Bidang Industri Alat Mesin Pertanian, dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 43%.
- Perusahaan Bidang Industri Ketenagalistrikan (Produk Ketenagalistrikan Nasional, dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 40%).
- Perusahaan Bidang Pembangkit Listrik, dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 30-70%.
- Jaringan Transmisi, dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 56-76%.
- Gardu Induk, nilai dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 17-65%.
- Industri Peralatan Migas,dengan nilai rata-rata TKDN lebih dari 25-40%.
Persyaratan tersebut harus dipenuhi oleh perusahaan bidang industri, terkait untuk membantu program pemerintah dalam optimalisasi TKDN di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
3 Komponen yang Diperhitungkan Dalam TKDN
Setelah mengetahui cara mendapatkan sertifikat TKDN, dasar hukum tentang TKDN, dan sektor industri yang wajib menerapkannya, pembahasan berikutnya adalah apa saja komponen yang ada di TKDN. Terdapat beberapa komponen yang diperlukan dalam proses perhitungan TKDN. 3 komponen tersebut adalah sebagai berikut.
1. TKDN Barang
Komponen pertama yang dibutuhkan dalam proses perhitungan adalah TKDN barang. Hasil perhitungan diperoleh dengan cara membandingkan harga dari barang. Kemudian dikurangi dengan harga barang baku rekayasa asal luar negeri terhadap hasil barang yang sudah jadi.
Harga barang jadi berasal dari biaya produksi berupa biaya untuk bahan/material langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung pabrik (Factory Overhead) yang dikeluarkan untuk memproduksi barang. Adapun untuk kriteria dalam menentukan komponen dalam negeri barang didasarkan pada beberapa kriteria berikut ini :
- Bahan atau material langsung berdasarkan negara asal barang tersebut.
- Alat kerja atau fasilitas kerja berdasarkan kepemilikan dan negara asal.
- Tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan yang dimiliki.
- Kepemilikan tempat produksi.
Hasil akhir dari perhitungan TKDN barang ini, adalah persentase dari proses perhitungan yang sudah dilakukan.
2. TKDN Jasa
TKDN jasa merupakan perbandingan pada harga jasa yang dibutuhkan, dikurangi dengan harga jasa dari luar negeri terhadap semua jasa yang diperlukan. Harga jasa yang dibutuhkan meliputi semua biaya berupa tenaga kerja, alat kerja / fasilitas kerja, dan jasa umum yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan.
Kriteria dalam menentukan komponen dalam negeri jasa ini didasarkan pada beberapa kriteria berikut :
- Bahan atau material langsung berdasarkan negara asal jasa tersebut.
- Alat kerja atau fasilitas kerja berdasarkan kepemilikan dan negara asal, dan
- Tenaga kerja berdasarkan kewarganegaraan.
Sama dengan TKDN barang, hasil perhitungan TKDN jasa ini juga berupa persentase dari proses perhitungan yang sudah dilakukan.
3. TKDN Gabungan Barang dan Jasa
Komponen selanjutnya, adalah TKDN gabungan barang dan jasa. Cara perhitungan komponen ini bisa dilakukan dengan membandingkan harga gabungan barang dan jasa total. Kemudian dikurangi dengan harga gabungan barang, dan jasa luar negeri terhadap harga gabungan barang dan jasa secara keseluruhan.
TKDN gabungan barang dan jasa digunakan antara lain, untuk menghitung TKDN pekerjaan konstruksi dan pekerjaan konstruksi terintegrasi.
Adapun total harga gabungan barang dan jasa merupakan biaya yang dikeluarkan berupa biaya produksi pada perhitungan TKDN barang dan biaya produksi pada perhitungan TKDN jasa untuk menghasilkan gabungan barang dan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan.
Syarat Pengajuan Sertifikat TKDN
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi perusahaan sebelum mengajukan sertifikasi TKDN. Beberapa syarat berikut ini harus dipenuhi agar perusahaan bisa mendapatkan sertifikat TKDN. Apa saja persyaratannya yang harus dilengkapi? Berikut ini informasinya untuk Anda.
- Menyertakan Akta Pendirian Perusahaan.
- Menyertakan Pengesahan Perusahaan.
- Menyertakan Tanda Daftar Perusahaan.
- Menyertakan Laporan Produksi 12 Bulan Terakhir.
Itulah beberapa persyaratan yang harus dilengkapi dan dibawa sebelum proses pengajuan sertifikasi TKDN. Pastikan untuk melengkapi beberapa persyaratan di atas agar proses pengajuan sebagai cara mendapatkan sertifikat TKDN bisa berjalan dengan baik. Jika Anda sudah memiliki dokumen-dokumen di atas, maka proses pengajuan sertifikasi TKDN bisa dilakukan dengan baik.
Manfaat dan Tujuan TKDN
Selain mengetahui bagaimana cara mendapatkan sertifikat TKDN, Anda juga harus mengetahui manfaat dan tujuan dari TKDN. Mungkin Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa manfaat dan tujuan dari TKDN ini dalam produksi barang, jasa, atau gabungan di antara kedua hal tersebut.
Ternyata, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan TKDN ini. Berikut ini manfaat dan tujuan dari TKDN yang sudah kami rangkum untuk Anda.
1. Menciptakan Lapangan Kerja
Manfaat dari adanya TKDN ini, adalah tersedianya lapangan pekerjaan untuk warga negara Indonesia. Jika komponen ini terus ditaati oleh perusahaan, maka kegiatan bisnis dapat berlangsung dengan baik dan membuat penyerapan tenaga kerja juga turut meningkat. Hal ini tentu saja membantu program pemerintah, yaitu mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.
Oleh karena itu, TKDN ini berperan penting bukan hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk pemerintah dan warga Indonesia. Salah satunya, adalah dengan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari Indonesia ini.
2. Mewujudkan Kesetaraan
Penerapan TKDN akan mewujudkan kesetaraan antara produk yang berasal dari dalam negeri dan produk yang berasal dari luar negeri. Selain itu, penyetaraan ini juga berlaku untuk kewajiban membayar PPH dan pembayaran transaksi rupiah. Hal ini dilakukan agar penyetaraan kehidupan bisnis di Indonesia bisa tercipta.
3. Penambahan Pemasukan PPH
TKDN membantu pemerintah dalam hal pemasukan PPH dari produk-produk yang diproduksi di Indonesia. Tentunya hal ini akan lebih menguntungkan bagi pemerintah Indonesia, karena selama ini barang-barang yang diimpor masih ada yang bersifat free on board (FOB). Dengan adanya TKDN ini, menambah pemasukan bagi negara dengan pajak yang akan diterima.
Dengan semakin bertambahnya pendapatan yang diterima oleh negara, maka pembangunan akan terus meningkat. Hal ini tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia karena terciptanya berbagai fasilitas umum dan infrastruktur, seperti jalan, rumah sakit, jembatan, sekolah, pertahanan dan keamanan, dan berbagai fasilitas penting lainnya.
4. Terciptanya Ekosistem Bisnis yang Baik
Penerapan TKDN akan membuat kegiatan bisnis di suatu perusahaan menjadi lebih baik. Pasalnya kegiatan bisnis dapat berlangsung dengan lancar dan kegiatan supply chain berjalan dengan lancar. Dengan ekosistem bisnis yang baik, para vendor komponen akan terdorong untuk membuka pabrik di Indonesia dan menyuplai ke pabrik.
5. Meningkatkan Potensi Indonesia Sebagai Basis Produksi
Sebagai salah satu negara ekspor dengan skala cukup besar untuk Asia Tenggara dan Afrika, penerapan TKDN ini bisa membawa keuntungan dan meningkatkan potensi Indonesia sebagai basis produksi. Pasalnya, dengan ekosistem pada komponen perakitan sudah berlangsung baik dan lancar, maka tidak ada lagi kendala yang menghalangi potensi Indonesia sebagai basis produksi.
6. Perusahaan Dapat Berpartisipasi Dalam Tender
Setiap perusahaan tentu ingin bergerak maju dan terus berkembang. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk terus berkembang dan mendapatkan kesempatan lebih baik adalah dengan mengikuti proses tender yang diadakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Bagaimana cara mendapatkan sertifikat TKDN tentunya akan membantu perusahaan Anda untuk mengikuti proses tender ini karena sertifikat TKDN biasanya diperlukan bagi beberapa proyek tender. Misalnya untuk proyek pembangunan jalan tol yang mewajibkan partisipan tendernya agar memiliki sertifikat TKDN sebagai syarat yang harus dipenuhi. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengurus sertifikat TKDN.
7. Meningkatkan Nilai Jual Bisnis Perusahaan
Ada beberapa sektor industri yang diwajibkan untuk mengurus sertifikat TKDN. Dengan memiliki TKDN ini, nilai jual bisnis perusahaan Anda akan meningkat. Hal ini karena TKDN merupakan dokumen yang sangat istimewa, sehingga bisa meningkatkan nilai jual produk pada perusahaan tersebut.
Apalagi jika sektor perusahaan Anda termasuk dalam industri bisnis dengan tingkat persaingan yang tinggi, misalnya seperti perusahaan farmasi. Oleh karena itu, sertifikat TKDN ini wajib dimiliki demi meningkatkan nilai jual produk dari perusahaan Anda. Hal tersebut juga berlaku bagi perusahaan penyedia barang dan jasa.
8. Mengurangi Ketergantungan Terhadap Produk Luar Negeri
Salah satu manfaat dari TKDN ini adalah mengurangi ketergantungan terhadap produk yang berasal dari luar negeri. Hal ini karena pemerintah ingin produk-produk lokal memiliki daya saing yang tinggi dan lebih maju dibandingkan dengan produk yang berasal dari luar negeri.
Bagaimana Cara Mendapatkan Sertifikat TKDN yang Mudah?
Anda tidak perlu khawatir lagi dalam proses pengajuan sertifikasi TKDN. Pasalnya, kami siap membantu perusahaan Anda sebagai pihak konsultan yang melakukan pendampingan perhitungan TKDN. Kami adalah perusahaan konsultan yang berfokus pada peningkatan kinerja industri melalui perbaikan proses bisnis, penurunan biaya, dan peningkatan produktivitas perusahaan.
Kami akan memastikan dan membantu perusahaan Anda untuk mempersiapkan persyaratan administrasi, sehingga perusahaan dianggap layak dan mendapatkan estimasi TKDN atas produk yang sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Sebagai perusahaan konsultan terpercaya, kami akan membantu perusahaan Anda untuk mencapai harapan dan tujuan yang diinginkan.
Anda bisa berkonsultasi dengan perusahaan kami terlebih dahulu mengenai cara mendapatkan sertifikat TKDN yang mudah dan informasi lengkap lainnya. Silahkan hubungi tim kami disini.
INFO LEBIH DETAIL UNTUK PEMBUATAN DAN PERPANJANGAN BISA MENGHUBUNGI KAMI :
CALL / WA : +62811-1280-843 Catur Iswanto
Email : info@konsultanindustri.com