Dampak dari rendahnya nilai TKDN secara tak langsung bisa berdampak pada perkembangan ekonomi nasional. Namun, sayangnya masih banyak yang belum paham mengenai hal ini. Lantas apa saja hal yang bisa terjadi jika nilai TKDN rendah?
6 Dampak Dari Rendahnya Nilai TKDN Indonesia
1. Ketergantungan impor
TKDN merupakan salah satu rangkaian dari program P3DN. Program ini mendorong para pelaku usaha untuk menggunakan bahan baku dan tenaga kerja lokal. Tujuannya adalah agar ketergantungan impor bahan baku dari luar semakin menurun.
Jika nilai TKDN rendah, maka hal ini bisa berdampak buruk terhadap ketergantungan impor. Tentu hal ini cukup merugikan. Ini merupakan tanda bahwa industri Indonesia masih belum bisa tumbuh dan berkembang secara mandiri seutuhnya.
2. Devisa negara berkurang
Ketergantungan impor juga dapat menjadi penyebab berkurangnya devisa negara. Jika jumlah impor yang masuk lebih banyak daripada jumlah ekspor, lama kelamaan devisa akan menipis.
Hal ini bisa berdampak pada stabilitas ekonomi nasional. Oleh sebab itu, peningkatan nilai TKDN sangat dibutuhkan. Program ini bisa menjadi salah satu solusi untuk menghemat dan menaikkan devisa negara.
3. Tingkat produksi rendah
Tingkat produksi dalam negeri akan terancam menurun seiring dengan rendahnya nilai TKDN. Hal ini terjadi karena proses pengadaan barang dan jasa yang tak bisa terselenggara dengan baik.
Sebab, kini pemerintah mewajibkan sertifikasi TKDN untuk pengadaan barang dan jasa. Jika tak memiliki sertifikat, maka proses produksi terancam menurun. Ini merupakan salah satu dampak dari rendahnya nilai TKDN dalam negeri.
4. Lapangan kerja semakin terbatas
TKDN mendorong para pelaku bisnis untuk menggunakan tenaga kerja lokal. Tujuannya adalah agar semua lapisan masyarakat bisa sejahtera. Jadi, semua orang bisa merasakan perubahan taraf ekonomi yang signifikan dalam hidupnya.
Jika nilai TKDN rendah, artinya kesempatan bekerja bagi tenaga lokal semakin minim. Hal ini bisa berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Semakin banyak angka pengangguran, maka semakin jauh dari kesejahteraan.
5. Persaingan produk asing longgar
TKDN memperkuat persaingan antara produk lokal dan produk asing secara sehat. Dengan adanya TKDN, produk asing tidak akan semudah itu untuk masuk pasar lokal. Namun, jika nilai TKDN masih rendah, maka hal ini sulit terwujud.
Sebab, persaingan tidak terjalin secara sehat. Akibatnya, para pelaku bisnis lokal akan kalah dengan pelaku bisnis asing. Oleh sebab itu, TKDN memegang peranan penting dalam mengontrol pasar asing dalam negeri.
6. Anggaran belanja pemerintah tak teralokasikan dengan baik
Anggaran belanja pemerintah bisa-bisa tidak teralokasikan dengan baik. Alih-alih berbelanja produk lokal, harus terpaksa untuk belanja produk asing. Sebab nilai TKDN yang rendah, anggaran belanja pun tak terdistribusi dengan baik.
Padahal, seharusnya anggaran tersebut bisa teralokasi dengan lebih baik. Contohnya, dengan berbelanja produk dalam negeri ataupun yang tingkat TKDN-nya tinggi. Hal ini hanya akan bisa tercapai jika nilai TKDN di Indonesia juga sudah tinggi.
Program P3DN dan Manfaatnya bagi Ekonomi Nasional
Dampak dari rendahnya nilai TKDN terhadap ekonomi nasional sangat krusial. Padahal, program P3DN sangat mendorong industri lokal untuk semakin berkembang. Melalui program ini, harapannya para pelaku bisnis bisa bekerja sama untuk meningkatkan taraf ekonomi nasional.
Jadi, yang mendapat keuntungan tak hanya kelompok atau perseorangan saja. Program P3DN melalui TKDN ini hanya dapat terlaksana dengan baik jika semua pihak mau bekerja sama.
Jangan sampai ekonomi nasional runtuh akibat hal ini. Perlu pemahaman lebih dalam terkait dampak dari rendahnya nilai TKDN sebagai bahan sosialisasi.
MORE DETAIL INFO FOR TKDN CERTIFICATE PLEASE CALL US :
CALL / WA : +62811-1280-843 Devi
Email : info@konsultanindustri.com